Kamis, 27 Desember 2012

have nice day,,,
ternyata gerakan sholat memiliki pengaruh besar untuk kesehatan tubuh kita loh,,tepatnya sholat yang dilakukan dengan benar dan tuma'ninah ya,, bagi sodara"ku yang muslim pasti selalu tepat wktu neh sholatnya ya??. :)
ok kita mulai mengurai satu" ya gerakannya :)

1. Berdiri tegak,menata niat,menghadap kiblat : merupakan langkah awal memulai untuk fokus,berkonsentrasi hanya kepada Allah swt,menghilangkan penat sejenak dari berbagai problem duniawi. manfaat yang di dapat dari menata hati ini adalah menurunkan tekanan dan denyut jantung sehingga aliran darah serta tingkat pernafasan menjadi lebih teratur. serta memicu efek rileksasi. nah untuk posisi berdirinya pun mengandung banyak manfaat loh guys : neh ulasannya,,,Saat Shalat terdapat sikap berdiri yang harus diperhatikan, dan kita diperintahkan untuk berdiri tegak, simetris antara belahan tubuh kanan dan kiri.Titik tumpu berat badan yang menumpu di telapak kaki, dibagi di kedua kaki kanan dan kiri sama berat. Di telapak kaki terdapat titik – titik akupunktur / refleksi yang sangat penting untuk menstimulasi organ – organ dalam tubuh orang yang shalat. Dengan cara tersebut membuat postur tubuh kita lurus, serasi dan tegap. Tulang punggung berada pada posisi tegak alami dalam arti bagian leher (7 ruas) melengkung ke depan (lordosis): bagian dada (12 ruas) melengkung ke belakang (kifosis) dan bagian pinggang (5 ruas) melengkung ke depan lagi (lordosis). Posisi tersebut adalah posisi normal yang memungkinkan susunan tersebut berfungsi optimal, begitu pula organ – organ yang berhubungan dengannya. Kaki dibuka, tumit mebuka ke luar. Jarak yan perlu dipehatikan pada saat mengangkangkan kaki adalah selebar jarak bahu kanan dan kiri  yang merupakan posisi ideal dan stabil. Apabila dengan hal tersebut dilakukan pada saat dilakukan shalat berjamaah maka barisan akan rapat karena bahu betemu dengan bahu, mata kaki bertemu dengan mata kaki dengan orang yang berdiri di sampingnyaJari - jari menghadap kiblat dan kaki tidak merapat membentuk sudut 45’, dan kaki diarahkan lebih diregangkan keluar, sehingga otomatis kaki juga mengarah ke arah yang sama saat menghadap kiblat. 
Efek lain dari berdiri tegak yang menjadi pertimbangan adalah tumpuan berat badan yang merata akan membuat kompaksitas susunan tulang – tulang penyangga tubuh menjadi rata. 
Hal ini bermanfaat tehadap penuruna resiko terjadinya patah tulang yang sering mudah terjadi. Dalam ilmu Orthopedi (bedah tulang) terdapat teori trabekulasi tulang. Tekanan pada tulang akan mempengaruhi jalur kompaksitas di dalam tulang, hal tersebut dinyatakan alam hukum Wolf (Wolf Law). Berat tubuh yang menumpu pada tungkai akan diproyeksikan dan didistrubusikan di sepanjang tungkai. Jalur distribusi tersebut membuat tulang menjadi lebih padat, sementara bagian yang berada di luar jalur lebih tipis matriksnya. Pada kasus trauma (patah tulang) yang penyambungannya tidak sesuai dengan jalur normalnya maka akan berakibat fatal. Seperti kerusakan sendi lutut sisi dalam yang menimbulakan gejala nyeri terus menerus (osteoarthritis) dan tulang rawan sendi akan rusak. Akibat lebih lanjut, kaki berubah bentuk dari lurus berubah menjadi melengkung keluar (varus). Apabila mengenai kedua sisi kanan kiri, tungkai akan berbuntuk huruf  ”O”. Hal yang sebaliknya juga dapat terjadi, permukaan sendi sisi luar  yang terganggu, akibat selanjutnya lutut akan melengkung ke arah dalam (valgus) yang membentuk huruf ”X” .
Allah SWT mengingatkan kita dalam firmannya bahwa orang – orang munafik apabila berdiri dalam shalat itu berdirinya dengan malas (QS. Annisa : 42): ”Salah satu bentuk kemalasan itu adalah kaki kanan menopang hampir seluruh berat tubuh, sementara kaki kiri seakan – akan istirahat dari tuas menopang berat badan atau sebaliknya, apabila kita memperhatikan orang yang demikian, ia kan tampak lesu dan tidak bersemangat”.
2. Takbiratul ihram

 mengangkat kedua telapak tangan hingga keduanya sejajar dengan telinga kanan-kiri.
dari hasil riset dr.Sagiran Mkes,SpB yang menjabat sebagai staf pengajar fakultas kedokteran di universitas muhammadiyah jogjakarta.gerakan ini memberi manfaat pada organ paru-paru, sekat rongga dada (diafragma), serta kelenjar getah bening. karena ketika tangan terangkat ketiak pun akan terbuka Padahal ketiak merupakan induk atau stasiun dari peredaran kelenjar getah bening (limfe) di seluruh tubuh. Dengan gerakan takbir yang berulang-ulang dalam gerakan shalat, maka secara tidak langsung melakukan active pumping kelenjar getah bening ke seluruh tubuh.

bersamaan dengan mengangkat kedua telapak tangan kita juga mengucapkan kalimat "Allahu akbar" nah disini akan kita lanjutkan pembahasan selanjutnya guys,
menurut seorang ahli psikologi dari belanda professor Vander hoven mengatakan bahwa kalimat "Allahu Akbar" setiap huruf dari kata ”ALLOH” dapat mempengaruhi penyembuhan secra psikologis. Ternyata pengucapan tersebut tidak dijumpai pada bahasa – bahasa lain di dunia. Secara Fisiologis, pengucapan huruf pertama yakni huruf ”A” melapangkan sistem pernafasan , berfungsi mengontrol gerak nafas. Kemudian saat mengucapkan huruf ”L” menuurut cara orang Arab dengan lidah ditarik ke langit – langit dan sedikit tergelincir di bagian rahang atas, sejenak tertahan dan kemudian mengucapkan ”– LOH”, 
membentuk ruang tertentu di rongga mulut. Jeda yang pendek dan kemudian di susul dengan jeda yang sama secara berurutan ini dapat menimbulkan pengaruh yang nyata terhadap relaksasi pernafasan, serta pengucapan Huruf terakhir yaitu ”H”. Membuat kontak antara paru – paru dan jantung dan pada gilirannya kontak ini dapat mengontrol denyut jantung. Pada saat takbir, rongga dada melebar, bahu terangkat sedikit, tulang – tulang rusuk ikut terangkat menimbulkan pelebaran rongga dada. Akibatnya tekanan udara di dalam rongga mengecil dan memudahkan udara nafas masuk dengan cepat.

Sekat rongga badan (diafragma) terlatih. Pada saat yang sama, kita harus mengucapkan  kalimat takbir  ”Allahu Akbar” padahal dinding sedang merEgang. Untuk mengucapkan suatu kata, udara harus mengalir keluar guna menggetarkan pita suara, maka tidak lain hal ini hanya bisa dikerjakan oleh sekat rongga badan (diafrgma) sehingga menjadi suatu sinergisme yang rapi dan sangat efektif yang berpengaruh terhadap fungsi – fungsi fisiologis lainnya, karena pasti di otak terjadi asosiasi dan sinkronisasi pusat – pusat pengaturan gerakan dan kerja organ – organ dalam.

3. Ruku'

Dalam gerakan ruku, yang benar posisi punggung, leher dan kepala harus membentuk garis horisontal. Dengan posisi ini, berat badan bergeser ke depan, sehingga terjadi relaksasi atau peregangan ruas tulang belakang. Kedua lengan menyangga, tangan memegang di lutut. Penyanggan ini lebih mendorong lagi ke depan ruas – ruas tulang belakang sehingga kompresi bukan hanya dikurangi akan tetapi juga terjadi goresan anti kompresi alias peregangan, sehingga terjadi relaksasi otot – otot punggung.

Tapi adanya relaksasi ruas tulang belakang ini hanya dialami bagi orang yang melaksanakan ruku dalam waktu yang cukup. Bagi orang yang shalatnya dilaksanakan dengan buru-buru, manfaatnya mungkin tidak akan terlalu terasa,'' kata dr Sagiran.


4. Sujud
Berdasarkan penelitian seorang dokter bernama Fidelma O'leary yang menyatakan bahwa gerakan sujud ini memberi banyak manfaat pada tubuh kita diantaranya mengalirkan darah ke otak, dalam penelitiannya ia menemukan ada beberapa urat syaraf di otak manusia yang tidak dapat di masuki oleh darah hebatnya urat syaraf ini hanya bisa di aliri darah pada saat manusia melakukan sujud, namun urat syaraf ini hanya memerlukan aliran darah beberapa saat saja yaitu pada waktu" sholat yang telah di tetapkan. 
selain itu manfaat sujud jg bisa memacu kerja otak menjadi stabil,karena mendapat aliran darah yang lancar kaya oksigen yang akan berpengaruh memacu kecerdasan bila gerakan sujud di lakukan secara tuma'ninah (tenang dan tidak tergesa"). untuk ibu hamil pun sujud bisa memberi pengaruh yang sgt besar pada posisi bayi  dalam rahim,apabila setelah hasil USG bayi dinyatakan dokter dalam posisi sungsang maka gerakan sujud ini bisa membantu membenarkan posisi bayi; dengan melakukan sujud minimal 15 menit dalam 1 kali gerakan sujud durasinya bisa ditambah setiap harinya jika ibu hamil tidak merasa kelelahan.gerakan tumit menyentuh lantai dan ketika punggung telah membungkuk dan dahi harus menyentuh lantai, kedua bahu sebagai penyangga. bgi ibu hamil gerakan ini terasa menyiksa karena kepala menyentuh lantai dan rebah sejajar dengan bahu. namun itulah tantangannya bagi ibu hamil, semakin membesar dan semakin tinggi usia kehamilan posisi janin yang seakan menekan perut akan menyebabkan rasa sakit yang nyelekit ketika melakukan posisi sujud.

sekian dlu postingan nya ya...jazakillah :)



 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar